c Mengajarkan adab memandang lawan jenis Diantara masalah penting yang wajib diajarkan kepada anak - anak adalah membiasakan adab memandang sejak anak masih berada pada masa tamyiz ( dewasa ), agar anak mengetahui masalah - masalah yang dihalalkan dan diharamkan.
Ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya umat Islam bermain dan dengarkan musik Oleh Syahrudin el-Fikri, Nidya Zuraya Para ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya umat bermain musik dan mendengarkannya. Banyak orang meyakini bahwa musik bisa membangun kesadaran masyarakat atas kondisi sosial yang terjadi di sekitarnya. Lalu, bagaimanakah Islam memandang musik itu sendiri dalam kaitannya dengan pembangunan sosial dan budaya suatu masyarakat. Dalam Islam, ada dua pandangan terhadap musik. Ada ulama yang membolehkan dan ada pula yang melarangnya. Perbedaan ini muncul lantaran Alquran tak membolehkan dan melarangnya. Namun demikian, terjadi perbedaan pandangan para ulama tentang boleh atau tidaknya bermain musik, termasuk mendengarkannya. Imam Syaukani dalam kitabnya Nailul Authar menyatakan, para ulama berselisih pendapat tentang hukum menyanyi dan alat musik. Menurut jumhur ulama, hukumnya haram. Sedangkan, Mazhab Ahl al-Madinah, Azh-Zhahiriyah, dan jamaah Sufiyah memperbolehkannya. Abu Mansyur al-Baghdadi dari Mazhab Syafi’i menyatakan, Abdullah bin Ja’far berpendapat bahwa menyanyi dan musik itu tidak menjadi masalah. Bahkan, dia sendiri pernah menciptakan sebuah lagu untuk dinyanyikan para pelayan budak wanita jawari dengan alat musik, seperti rebab. Persitiwa ini terjadi di masa Khalifah Ali bin Abi Thalib RA. Abdurrahman al-Jaziri dalam kitabnya Al-Fiqh Ala Mazhahib al-Arba’ah menyatakan, Al-Ghazali berkata, ”Nas-nas syarak telah menunjukkan bahwa menyanyi, menari, dan memukul rebana sambil bermain perisai dan senjata dalam perang pada hari raya adalah mubah. Sebab, hari seperti itu adalah hari bergembira.” Mengutip perkataan Imam Syafi’i yang mengatakan, sepanjang pengetahuannya, tidak ada seorang pun dari ulama Hijaz yang benci mendengarkan nyanyian atau suara alat-alat musik, kecuali bila di dalamnya mengandung hal-hal yang dilarang oleh syarak. Ulama Mazhab Hambali menyatakan, tidak halal menggunakan alat musik, seperti seruling, gambus, dan gendang, baik dalam acara seperti pesta pernikahan maupun acara lainnya. Menurut pendapat ini, walaupun acara walimahan, apabila di dalamnya ada alat musik, seseorang tidak wajib untuk memenuhi undangan tersebut. Para ulama Hanafiyah menyatakan, nyanyian yang diharamkan adalah nyanyian yang mengandung kata-kata tidak baik, tidak sopan, porno, dan sejenisnya. Sedangkan, yang dibolehkan adalah yang memuji keindahan bunga, air terjun, gunung, pemandangan alam, dan memuji kebesaran Allah SWT. Ulama terkemuka Dr Yusuf al-Qardawi dalam bukunya, Al-Halaal wal Haraam fil Islam, memperbolehkan musik dengan sejumlah syarat. Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani melarang umat Islam untuk bermusik. Ia mendasarkannya pada salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. ”Akan ada dari umatku sebagai kaum yang menghalalkan zina, memakai sutra, minuman keras, dan alat-alat musik.” Musik Sebagai Pemersatu Sebenarnya, sejumlah ritual keagamaan yang dijalankan umat Islam mengandung musikalitas. Salah satu contohnya adalah alunan azan. Selain itu, ilmu membaca Alquran atau ilmu qiraah juga mengandung musik. Secara umum, umat Islam memperbolehkan musik. Bahkan, di era kejayaannya, umat Islam mampu mencapai kemajuan dalam bidang seni musik. Beberapa ulama di Tanah Air menilai, musik memiliki peranan baik jika ditinjau dari segi kehidupan sosial masyarakat ataupun kehidupan beragama. Dalam pandangan Prof KH Didin Hafidhudin, kesenian–termasuk seni musik–merupakan kebutuhan yang sesuai dengan fitrah manusia. ”Islam itu adalah agama yang menghargai fitrah manusia. Karena itu, sah untuk dikembangkan.” Melalui musik, menurut Didin, manusia dari berbagai tempat serta dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda bisa dipertemukan. Selain itu, melalui musik, kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab yang dimiliki seseorang bisa diasah. ”Orang saling mengenal satu sama lain, di samping juga semakin mengenal siapa dirinya,” ujar KH Didin. Dalam konteks ajaran Islam, lanjut Didin, sebuah karya musik haruslah bertujuan untuk mendekatkan diri seorang manusia kepada sang pencipta, Allah SWT. Namun, yang terjadi sekarang, sambungnya, banyak karya musik yang dihasilkan hanya mengusung tema pemujaan kepada lawan jenis dan kebebasan yang tidak bertanggung jawab. Ia menilai, paradigma musik saat ini dekat dengan hal yang bersifat hura-hura dan urakan. Dan, itu semua, menurutnya, sudah melekat pada diri para musisi dalam negeri. ”Padahal, ide-ide gagasan tersebut ditularkan kepada masyarakat pendengar. Karena itu, tidak jarang karya musik itu justru menimbulkan kematian dan anarki,” paparnya. Karya musik, ungkap KH Mahmud Ali Zain, selain menjadi sebuah budaya, juga menjadi alat penghibur dan alat untuk berkomunikasi. Karena itu, kata dia, kedudukan musik berbeda-beda. ”Ada yang menyatakan itu barang yang mubah, tetapi ada juga yang memandangnya sebagai sebuah barang yang diharamkan tidak boleh.” Namun, dalam pandangan Islam, menurut Mahmud, sebuah karya musik paling tidak harus memenuhi dua persyaratan, yakni memiliki unsur religi dari sisi lagu dan religi dari sisi pihak yang mengusung lagu tersebut. Dari sisi lagu, harus mengarah kepada pujian kepada Allah SWT. Sementara itu, orang yang membawakan lagu tersebut harus mengenakan pakaian yang sopan dan tidak membuka aurat. ”Karena, dalam kacamata Islam, sebuah karya musik jangan sampai menarik pendengarnya kepada kemaksiatan dan perbuatan dosa. Tetapi, harus bisa menyebabkan orang bertambah takwa, seperti musik yang diusung oleh grup musik Bimbo, Snada, dan lainnya,” urainya. Musik Sebagai Alat Terapi dan Pengobatan Seni musik yang berkembang begitu pesat di era kejayaan Islam tak hanya sekadar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris, seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Ishaq al-Kindi 801–873 M dan al-Farabi 872-950 M, telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi. R Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab Contribution to the Music of the Western World menyebutkan bahwa al-Kindi sebagai psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik. ”Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,” papar Saoud. Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya, yakni al-Farabi 872-950 M. Al-Farabi menjelaskan terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect. Amber Haque 2004 dalam tulisannya bertajuk Psychology from Islamic Perspective Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists, Journal of Religion and Health mengungkapkan, dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa. Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani. Prof Nil Sari, sejarawan kedokteran Islam dari Fakultas Kedokteran University Cerrahpasa Istanbul, mengungkapkan perkembangan terapi musik di masa kejayaan Turki Usmani. Menurutnya, gagasan dan pemikiran yang dicetuskan ilmuwan Muslim, seperti al-Razi, al-Farabi, dan Ibnu Sina, tentang musik sebagai alat terapi dikembangkan para ilmuwan di zaman kejayaan Turki Usmani. Mereka adalah Gevrekzade wafat 1801, Suuri wafat 1693, Ali Ufki 1610-1675, Kantemiroglu 1673-1723, serta Hasim Bey abad ke-19 M. Nil Sari mengatakan, para ilmuwan dari Turki Usmani itu sangat tertarik untuk mengembangkan efek musik pada pikiran dan badan manusia. Tak heran jika Abbas Vesim wafat 1759/60 dan Gevrekzade telah mengusulkan agar musik dimasukkan dalam pendidikan kedokteran. Keduanya berpendapat, seorang dokter yang baik harus melalui latihan musik. Usulan Vesim dan Gevrekzade itu diterapkan di universitas-universitas hingga akhir abad pertengahan. Sekolah kedokteran pada saat itu mengajarkan musik serta aritmatika, geometrik, dan astronomi kepada para mahasiswanya. Masyarakat Turki pra-Islam, ungkapnya, meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ku’ atau kok’ suara. Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah pencipta langit dan bumi. ”Dan, bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, cukuplah Dia hanya mengatakan kepadanya, Jadilah.’ Lalu, jadilah ia.” QS Albaqarah 117. Setelah Islam berkembang di Turki, masyarakat negeri itu masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran, dan emosi–sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri seseorang. Karena itu, para ahli terapi musik di zaman Ottoman meyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu dapat dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ”Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan, makam tipe melodi tertentu memiliki kegunaan pengobatan tertentu juga,” paparnya. Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 di antaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bahwa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tertentu atau perasaan tertentu. Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti pengobatan kesehatan mental, perawatan penyakit organik, atau perbaikan harmoni seseorang, yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran, dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia, dan bisa pula memacu inteligensia. Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan. Bahkan, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyakit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis. Sementara itu, masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia. Malah, masyarakat Amerika Serikat AS baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana terapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association AMTA. Organisasi ini merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy NAMT yang berdiri tahun 1950 dan The American Association for Music Therapy AAMT yang berdiri tahun 1971. Kasidah Gambus dan Rebana Unsur budaya Indonesia yang banyak mendapatkan pengaruh dari budaya Arab adalah seni, terutama seni tari dan seni musik tradisional. Tidak sulit untuk mengetahui jenis-jenis musik apa saja di yang dipengaruhi oleh musik Arab. Melalui teknologi informasi atau museum, kita dapat mengenali persamaan bentuk musik di jazirah Arab dan di negeri ini. Gambus adalah salah satunya. Gambus berkembang pesat di beberapa kawasan Melayu, seperti Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Hingga kini, musik ini masih banyak dimainkan meskipun secara kuantitas tidak seramai dahulu. Sejarah kehadiran musik gambus dapat ditelusuri melalui masuknya Islam di kawasan Melayu. Dra Tengku Sitta Syaritsa dalam Musik Melayu dan Perkembangannya di Sumatra Utara menyatakan, masuknya musik gambus di Sumatra melalui hubungan dagang Kerajaan Melayu Aru yang berpusat di Deli dan Kerajaan Malaka dengan pedagang-pedagang Arab. Dari sini, kontak budaya terus berkembang sehingga melahirkan bentuk-bentuk kesenian baru. Senada dengan pernyataan itu, Tengku Irham, managing director of The Malay Management, mengatakan, selain kesamaan agama antara orang Melayu dan orang Arab, karakter orang Melayu sendiri terbuka bagi budaya-budaya luar. ”Masuknya Islam melalui pantai timur Sumatra memungkinkan terjadinya kontak budaya antarbangsa, termasuk kontak budaya antara Melayu dan Arab. Pengaruh Arab dalam musik Melayu berupa alat musik dan nada lagu. Alat musiknya berupa gambus dan nada lagunya berupa cengkok Melayu yang khas padang pasir,” kata Tengku Irham. Artikel ini diposting di pada 10 Juli 2009 dan ini merupakan posting ulang. Musik, Musiqi, dalam Peradaban Islam
Babasansunda dan Quotes. 1. A bird in hand is worth two in the bush > Seekor burung di tangan lebih berharga daripada dua ekor burung di udara. 2. A burnt child dreads the fire > Pengalaman yang pahit akan membuat seseorang lebih berhati-hati. 3. Action speak louder than words > Banyak bekerja sedikit berbicara. 4.
Dalam khutbah Nabi Muhammad yang terakhir, baginda telah bersabda “Telah sempurna agama Islam untuk kamu dan aku reda agama Islam itu agama kamu”. Ini jelas menunjukkan bahawa agama Islam adalah agama yang sudah lengkap dan merangkumi setiap aspek kehidupan Islam tersebar luas di Semenanjung Arab hingga ke Eropah dan juga ke Asia, maka banyaklah mubaligh-mubaligh Islam dari kalangan orang-orang Arab dan bukan Arab yang datang membawa agama Islam ke sebelah Asia Tenggara sebagai pedagang menyebabkan Islam mula bertapak dan berkembang pesat. Seperti contoh, Melaka menjadi pusat perdagangan yang mahsyur dan kerajaan Melaka adalah kerajaan dari itu, timbullah perkahwinan campur dari pelbagai kaum antara Melayu tempatan dengan pedagang-pedagang Arab dan India. Kepelbagaian kaum yang wujud hasil dari perkahwinan campur ini banyak mempengaruhi dan menjadikan adat resam masyarakat Melayu pada ketika itu begitu unik dan bercampur aduk dengan adat atau budaya bangsa pendatang selain bangsa Melayu itu ini dibawa dari generasi ke generasi sehinggalah ke hari ini. Jika dalam lagunya, menyatakan irama dan lagu tidak boleh dipisahkan, jika dipisahkan, rosaklah lagu pincanglah irama. Maka, begitu jugalah adat dengan agama. Adat dan agama bukanlah dua isu yang berbeza, bahkan keduanya adalah satu. Adat didefinasikan sebagai pola kehidupan manusia dalam kelompok yang dibentuk, dihayati dan diamalkan dalam hubungan sesama anggota dibuat dan ditentu oleh manusia, manakala budaya atau adat resam terus mengalami perubahan, baik dari sudut geografi seperti adat perpatih, dan temenggung, waktu seperti adat primitif dan masa kini, status sosial bangsawan atau rakyat, mahupun usia adat orang tua dan muda. Adat seharusnya berlandaskan kepada agama yang hiasan - sumber dari Melayu di Malaysia sinonimnya dikaitkan dengan Islam. Masyarakat Melayu Islam seharusnya tidak keliru di antara adat dan agama supaya nanti tiada yang mengatakan adat yang bercanggah dengan Islam itu adalah salah satu dari tradisi agama resam Melayu berkait dengan cara hidup Melayu itu sendiri, dari mula lahir seseorang anak hinggalah anak itu berkahwin dan seterusnya berakhir dengan Islam seharusnya membimbing adat resam atau budaya Melayu supaya berlandaskan agama dan tidak mengamalkan kepercayaan karut, khurafat dan syirik kepada konteks aqidah, khurafat bermaksud bidaah aqidah yang merupakan kepercayaan kepada sesuatu yang menyalahi syariat yang dibawa oleh Rasulullah juga boleh diertikan sebagai amalan yang tidak mempunyai hakikat kebenaran. Selain itu ia merupakan perkara tahyul yang pada kebiasaannya tidak boleh diterima oleh akal. Seseorang itu boleh dianggap mengamalkan perkara yang khurafat apabila ia berpegang dan beriktiqad dengan perkara-perkara yang bukan daripada ajaran Islam, tidak munasabah dan tidak dapat diterima oleh akal yang Melayu Islam wajib mempercayai bahawa Islam merupakan agama yang suci daripada segala sesuatu yang tidak berfaedah dan Islam juga tidak menghendaki umatnya hidup dalam dunia khayalan atau berbuat sesuatu yang karut lebih-lebih lagi sekiranya ia bertentangan dengan Al-Quran dan Allah Maksudnya Syaitan itu menjanjikan kepada kamu kefakiran dan menyuruh kamu dengan kejahatan, tetapi Allah menjanjikan kamu dengan keampunan daripada-nya dan kelebihan dan Allah maha luas pengetahuannya. Al-Baqarah ayat 268Ayat ini mengingatkan bahawa matlamat syaitan adalah untuk memperdaya dan mengelirukan manusia. Kepercayaan terhadap khurafat amat besar kesannya kepada umat Islam kerana ia akan merosakkan aqidah hingga boleh membawa kepada kekufuran dan syirik kepada Allah kepada perkara-perkara khurafat seperti kuasa penyakit berjangkit, perkara kepada burung hantu boleh membawa keburukan, atau bala’ bulan safar dan lain-lain adalah satu anggapan buruk dan bidaah yang keji serta wajib dihindari oleh umat Rasulullah Maksudnya Tiada jangkitan, tiada sial, tiada kemudharatan burung hantu, tiada bala bulan safar dan larilah engkau dari orang yang berpenyakit kusta seperti engkau lari dari singa. Riwayat BukhariSesuatu bala’ atau musibah tidak akan terjadi kepada manusia kecuali dengan kehendak Allah disamping sebab musabab kejadian begitu, ada kalangan sesetengah masyarakat Islam yang masih mengamalkan amalan berbentuk khurafat seperti mandi safar untuk menolak bala dan membersihkan dosa, menyembah pantai untuk meminta agar mereka selamat apabila berada dilautan, kepercayaan sesetengah orang tentang adanya sial seperti biawak yang melintasi seseorang atau masuk ke dalam rumah dikatakan kecelakaan akan menimpa, adalah karut juga dengan menepung tawar untuk menolak bala. Semua itu adalah kepercayaan khurafat yang mesti aspek psikologi pula, sesiapa yang mempercayai khurafat fikirannya tidak bebas dan berkembang kerana dibelenggu perasaan takut melanggar batas-batas dan kepercayaan turun boleh menyebabkan seseorang itu lemah akal dan imannya kerana kepercayaan terhadap amalan khurafat tersebut telah menafikan kepercayaan kepada konsep qada dan qadar Allah selain itu, ia boleh menjadikan seseorang itu malas berusaha, mudah putus asa, tidak bertawakal kepada Allah dan tidak yakin untuk menghadapi cabaran dan dugaan faktor yang mempengarui wujudnya amalan khurafat dalam masyarakat Melayu Islam adalah kerana kurangnya pengetahuan agama dimana sesetengah masyarakat Melayu Islam tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap agama Islam kerana masih mencampuradukkannya dengan kepercayaan-kepercayaan karut yang diterima turun-temurun dari nenek moyang. Oleh itu, masyarakat Melayu Islam sepatutnya sedar dan insaf dan kembali kepada Allah dan rasulnya dengan merujuk kepada Al-Quran dan samping itu, masyarakat Melayu Islam mestilah memperkukuhkan keimanan kepada Allah dengan menolak kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Tiada konsep sial atau bertuah kerana orang yang beriman dan menurut perintah Allah dan rasulnya itulah orang yang bertuah, manakala orang yang ingkar dan tidak taat kepada Allah adalah orang yang akan mendapat Safar adalah salah satu bulan di antara bulan-bulan Islam yang sama dengan bulan-bulan yang lain, tiada bala’ atau sial dalam bulan adat resam masyarakat Melayu yang boleh dikupas satu persatu mengikut penilaian agama, dan jika dinilai dari sudut agama Islam, banyak yang telah lari dan kenapakah masih ada masyarakat Melayu Islam yang masih lagi mengamalkan adat resam yang nyata bercanggah dengan agama Islam yang dianuti? Pepatah ada mengatakan bahawa “biar mati anak, jangan mati adat”, begitu sekali ungkapan yang diberi menunjukkan bahawa adat resam telah sebati dalam pemakaian kehidupan harian masyarakat Melayu sehinggakan ada yang tidak dapat membezakan yang mana satu baik atau buruk untuk amalan sekadar perbincangan dan insya Allah penulis akan mengupas adat resam yang lain untuk artikel yang akan datang. Wasalam.

terjawabMengapa agama mengajarkan adat memandang lawan jenis?? Iklan Jawaban 3.9 /5 177 erlindan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan maka agama mengajarkan ketentuan ketentuan dalam hal ini makasih u yaa xie xie Sedang mencari solusi jawaban Penjaskes beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 5 Kelas 6

ilustrasi © KAMMI1011 Oleh Kazuhana El Ratna Mida Ratna Hana Matsura Pergaulan adalah fitrah bagi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia membutuhkan interaksi sosial antara satu dengan yang lain. Mereka saling membutuhkan dan saling tolong-menolong. Mereka bergaul, berteman, berorganisasi, bersekolah, bekerja. Itulah salah satu aktivitas yang membutuhkan pergaulan. Dan saat ini yang menjadi fokus pergaulan yang diamati adalah mengenai pergaulan para remaja saat ini. Masa remaja sering disebut sebagai masa pubertas. Masa pubertas adalah masa kelenjar-kelenjar seksual seseorang mulai berfungsi dengan baik menuju kematangan. Ini mengakibatkan mulai adanya ketertarikan antara lawan jenis. Fase remaja adalah fase yang paling berat. Kenapa? Karena dalam fase ini menempatkan remaja pada sisi yang tidak menyenangkan. Mereka menganggap mereka sudah mampu menyelesaikan masalah, namun orang tua belum percaya sepenuhnya. Masa pubertas memiliki ciri-ciri sebagai periode tumpang tindih karena kedudukan remaja ini berada di antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Kemudian periode yang singkat berlangsung dari dua dampak empat tahun. Periode pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat ini meliputi perubahan penampilan dan sikap. Dan periode pada fase negatif, di mana individu mengambil sifat anti terhadap kehidupan. Sikap dan perilaku mereka kadang sulit diduga dan agak melawan norma sosial. Fase remaja juga dipandang sebagai masa pencarian jati diri. Mereka memiliki permasalahan yang kompleks yang kadang membuat mereka stress dan bigung. Perkembangan yang terjadi pada masa remaja adalah keinginan untuk diperhatikan, ingin dikasihi. Sehingga dalam keseharian mereka, ketika dalam keluarga dia tidak memperoleh perhatian yang diharapkan, maka mereka akan mencarinya dalam pergaulan dengan teman-temannya. Mereka suka menghabiskan bersama seharian. Apalagi jika mereka memiliki hobi yang sama. Masa remaja juga sebagai masa peralihan dan perubahan. Namun pergaulan remaja saat ini sangatlah mengkhawatirkan. Karena pergaulan saat ini sangatlah bebas tanpa adanya aturan. Seperti kita lihat yang terjadi dewasa ini. Dunia remaja rentan mengikuti segala macam aktivitas yang sedang trend saat ini seperti a. Nge-gank Yaitu berkumpulnya seseorang dengan membentuk kelompok sendiri, dengan kriteria tertentu. Beberapa contah macam-macam gank yang ada adalah Music Hous, Boys Band, Funk, dan lain sebagainya. Di mana kita tahu bahwa gank memiliki sisi negatif antara lain pergaulan menjadi semakin terbatas, membela teman sendiri walaupun teman tersebut salah, ikut hal-hal yang negatif seperti tawuran, minum-minuman keras, kurang peduli dengan lingkungan di luar gank. Juga ada beberapa hal positifnya yaitu membuat hidup lebih kreatif, menolong teman, dan saling curhat dan menasihati teman yang salah. Meskipun juga ada sisi baik dari gank, namun kadang sisi negatif lebih mendominasi dan itu cukup riskan dan mengkhawatirkan. b. Seks Bebas Seks bebas pada zaman sekarang, biasanya berawal dari pacaran para remaja saat ini. dengan alasan bahwa masa pacaran adalah masa untuk saling mengenal, namun pacaran saat ini telah disalahgunakan untuk melakukan hal yang tidak pantas. Di era globalisasi saat ini hubungan pra nikah bukan hal yang tabu, malah menjadi hal yang wajar. Ini terjadi dikarenakan lemahnya nilai-nilai agama yang seharusnya menjadi alat kontrol para remaja. Kebebasan seks inipun juga mengakibatkan terperosoknya para remaja pada mengkonsumsi obat-obatan terlarang, terjerumus pada hingar bingar musik dan hiburan dan bacaan yang justru meliarkan mereka dalam berfntasi dan berimajinasi. Padahal kita berada di negara yang mayoritas Islam. Dan dalam Islam telah dijelaskan bagaimana adab pergaulan yang baik yang berdasarkan Firman Allah swt dalam surat An-Nur ayat 30 قُل لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ أَبْصٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ذَالِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ إِنَّ اَللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا يَصْنَعُوْنَ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. QS. An-Nur 30 Ayat tersebut diatas memerintahkan kepada kaum pria untuk menjaga pandangan mereka, memandang lawan jenis dengan wajar sehingga tidak menimbulkan nafsu syahwat. Bukan menyuruh untuk memejamkan mata ketika bertemu perempuan, tetapi memelihara diri dari hal-hal yang dapat merangsang nafsu syahwat terhadap perempuan yang dipandang itu. Perintah menundukkan pandangan dan larangan memandang lawan jenis itu juga ditunjukkan kepada wanita sebagaimana dalam surat An-Nur ayat 31 َقُل لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصٰرِ هِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلاَيُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ وَلاَيُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُوْلَتِهِنَّ أَوْءَابَآئِهِنَّ أَوْءَابَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ أَوْ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمٰنُهُنَّ أَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ أُوْلِى الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَآءِ وَلاَيَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ وَتُوبُوآ إِلَى اَللَّهِ جَمِيْعًا أَيُّهَ اَلْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. QS. An-Nur 31 Sehubungan dengan masalah pandang memandang seorang sahabat yang bernama bertanya kepada Rasulullah saw. سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي Aku bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam dari pandangan tiba-tiba tidak sengaja. Maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku. HR. Muslim Ayat dan hadits di atas mengharuskan kita untuk selalu menjaga kesucian hubunga pria dan wanita. Mengarahkan hubungan pria dan wanita agar terhindar dari fitnah dunia. Menghindarkan mereka dari perbuatan mungkar dan keji. Namun, menurut para remaja saat ini cara seperti yang telah diterangkan diatas dianggap kolot, ketinggalan zaman, membatasi diri dari kebebasan yang ada. Akan tetapi, seharusnya kita sadar bahwa tujuan hidup kita adalah mengharap kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bukan untuk mencari kepuasan saja. Jika kita hanya menuruti kepuasan diri maka yang kita dapat adalah penyesalan yang berkepanjangan. Sudah banyak contoh yang kita lihat, karena keinginan untuk memuaskan kehendak banyak dari mereka malah meringkuk dalam penjara. Ini baru hukuman di dunia belum di akhirat kelak. Dalam islam juga dijelaskan hubungan antara pria dan wanita dilarang berduaan tanpa adanya muhrim diantara mereka. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw yang artinya “Jangan sekali-kali bersepi-sepian seorang pria dan wanita kecuali bersama muhrimnya.” Mutafaqun alaihi. Hadist tersebut sebagai landasan untuk menetapkan etika pegaulan antara pria dan wanita yang halal menikah. Larang tersebut mempunyi tujuan yang sama terhadap perintah untuk menjaga pandangan mata, ini juga demi keselamtan muda mudi itu sendiri. Kalau saling pandang memandang dengan nafsu syahwat dilarang, maka berduaan lebih dilarang lagi, karena itu lebih mendekatkan pada perzinaan. Sebagaimana Firman Allah swt tentang larangan mendekati zina apalagi untuk melakukannya. وَلاَ تَقْرَبُوْا الزِّنٰۤى إِنَّهُ كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيْلاً Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa’ 32. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka diharapkan wanita selalu bersama muhrimnya, paling tidak mereka harus disertai orang lain agar terhindar dari dosa besar dan fitnah dunia itu. Pergaulan seperti ini dianggap sinis oleh para muda-mudi remaja. Menganggap pergaulan ini ketinggalan zaman dan membatasi gerak mereka. Namun alangkah baiknya orang tua untuk mengarahkan para remaja saat ini untuk memberi pengertian bahwa norma seperti ini adalah baik untuk mereka. Agar mereka terhindar dari arus dosa yang semakin merajalela. Menjadi budak nafsu dengan arus global yang meniru pergaulan ala barat. Sedangkan pergaulan remaja saat ini biasanya dibumbui dengan pacaran. Lalu apa itu pacaran? Dan mengapa banyak dari para agama-wan melarang adanya pacaran sebagai hubungan yang dilakukan menuju gerbang pernikahan? Menurut Iip wijayanto pacaran adalah sebuah hubungan yang dibangun atas dasar komitmen, berangkat dari rasa cinta untuk memiliki memonopoli seluruh potensi yang dimiliki pasangannya. Sambil berproses menuju ke level yang lebih serius. Bisa diteruskan untuk menikah atau berakhir berpisah. Namun, dalam Islam untuk menuju pernikahan, bukanlah dengan praktek pacaran, tapi dengan ta’aruf. Dalam ta’aruf di sini kedua belah pihak antara pria dan wanita saling mengenal, untuk mengetahui karakter masing-masing. Jika ada kecocokan maka akan dilanjutkan dengan khitbah lamaran. Jika tidak, maka akan berhenti. Di sini dalam ta’aruf tidak ada ikatan seperti pengertian pacaran yang dipaparkan di atas. Islam mengajarkan bahwa pergaulan dengan lawan jenis adalah sunnatullah, karena Allah menciptakan pria dan wanita untuk saling mengenal. Namun alangkah baiknya mereka dibekali pengetahuan bagaimana cara pergaulan yang baik, sehingga dalam pergaulan itu mengantarkan pada kebaikan dan bisa bernilai ibadah. Jadi adab pergaulan yang baik dalam prespektif islam agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang tidak diingankan seperti zinaa atau maksiat lainnya. Maka perlu adanya adab yang mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan yaitu a. Pembatasan tempat pertemuan b. Menundukkan pandangan c. Tidak berjabatan tangan dengan yang bukan mukhrim d. Menghindari tempat yang berdesak-desakan e. Tidak berkhlawat f. Bagi perempuan janganlah berpakaian yang terlau ketat, sehingga menimbulkan rangsangan syahwat yang melihat bentuk tubuhnya. Hendaknya para wanita menutup aurat seperti yang telah disinggung dalam Al-Quran. “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS Al-Ahzab59 g. Membatasi diri ketika berbicara, artinya jangan berbicara hal-hal yang mengairahkan laki-laki, atau mengeluarkan suara yang menimbulkan birahi. Untuk itulah sangat penting bagi para orang tua untuk mengarahkan anak-anak mereka tentang adab bergaul yang baik. Masa remaja adalah masa yang paling rentan, keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru itu sangat besar, sehingga diperlukan adanya bimbingan dari orang tua untuk memgingatkan dan menjelaskan mana hal yang perlu dilakukan dan dihindari. Orang tua harus berperan aktif membimbing anak-anak mereka, membekali mereka dengan pengetahuan agama yang kuat agar terhindar dari arus globalisasi yang semakin mengikis adab yang ada di negara ini. Srobyong, 4 Februari 2015.
2 Tidak menyerupai lawan jenis. Adab berpakaian muslim yang kedua, tidak diperbolehkan menyerupai lawan jenis dalam bertingkah-laku, berkata-kata, dan dalam semua perkara demikian juga dalam hal berpakaian. Laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, demikian juga sebaliknya.
Daftar Isi 1. Bagaimana Keragaman Agama di Indonesia Bisa Terjadi? Letak Strategis Wilayah Indonesia Kondisi Negara Kepulauan Perbedaan Kondisi Alam Keadaan Transportasi dan Komunikasi Penerimaan Masyarakat atas Perubahan 2. Keberagaman Agama yang Ada di Indonesia Macam-Macam Agama di Indonesia Pengaruh Keberagaman Agama di Indonesia Cara Menjaga Keberagaman Agama di Indonesia Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Prinsip Nasionalisme Indonesia Prinsip Kebebasan yang Bertanggung Jawab Prinsip Wawasan Nusantara Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi Berbeda-beda tetap satu jua sangat cocok dalam menggambarkan keberagaman di Indonesia, termasuk terkait agama juga dikenal sebagai bangsa majemuk yang memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang tetap bertahan hingga saat ini. Tak heran ada banyak bahasa, kepercayaan, agama, ras, dan lain Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tapi satu jua menjadi perekat keberagaman tersebut. Toleransi antar umat beragama maupun bangsa pun wajib dijaga agar tetap utuh dan harmonis. 1. Bagaimana Keragaman Agama di Indonesia Bisa Terjadi?Keberagaman di Indonesia merupakan hal unik yang tidak dimiliki oleh negara-negara lainnya. Keberagaman suku, bangsa, dan budaya masyarakat Indonesia pun dapat menjadi salah satu aset bangsa selama masih terjaga persatuan, kerukunan, persaudaraan, dan sikap saling H Sutirna, SPd, MPd, dalam bukunya 'Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan Teknologi' menyebut ada sejulah faktor penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya masyarakat Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya IndonesiaLetak Strategis Wilayah IndonesiaIndonesia terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera India, serta berada di antara Benua Asia dan Australia. Letak geografis inilah yang membuat Indonesia menjadi jalur perdagangan lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas dagang, tapi juga pengaruh kebudayaan luar pada budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras dan menetap di Indonesia juga menimbulkan keragaman ras, agama, dan Negara KepulauanKondisi Indonesia yang berbentuk negara kepulauan juga menjadi faktor keberagaman masyarakatnya. Adanya ribuan pulau terpisah menjadi penghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Di sisi lain, masyarakat tiap pulau mengembangkan budayanya masing-masing sesuai dengan tingkat kemajuan dan inilah yang menimbulkan keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, kepercayaan, dan agama di Kondisi AlamKondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, hingga laut mengakibatkan perbedaan perbedaan masyarakat. Kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat, hewan yang hidup di sekitarnya, juga menjadi penyebab keberagaman masyarakat saja masyarakat pantai memiliki bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian hingga kebduayaan yang berbeda dengan masyarakat Transportasi dan KomunikasiKemajuan transportasi dan komunikasi juga mendukung pertukaran budaya dari beragam wilayah di Indonesia. Sementara itu, transportasi dan komunikasi yang terbatas juga turut mendukung adanya keberagaman masyarakat Indonesia Masyarakat atas PerubahanSikap masyarakat pada hal-hal baru, termasuk budaya baru dari luar, mempengaruhi keberagaman masyarakat Indonesia. Contoh, ada sebagian masyarakat yang mudah menerima orang atau budaya asing, seperti masyarakat perkotaan. Sementara itu, ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan dengan budaya pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan salah satu tanda Indonesia merupakan negara religius. Kemudian kebebasan beragama di Indonesia juga diatur dalam Undang-undang 1945 yakni Pasal Agama di IndonesiaIslamKristenKatolikHinduBuddhaKonghucuSaat ini Islam menjadi agama mayoritas yang dianut masyarakat di Indonesia. Menurut data kependudukan per Juni 2021, dari total 272,23 juta jiwa sebanyak 236,53 jiwa 86,88% beragama situs Kemenag, umat Islam terbanyak di Indonesia ada di Jawa Barat dengan jumlah kemudian disusul Jawa Timur dengan jiwa, dan Jawa Tengah dengan merupakan agama kedua yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia. Dari data kependudukan ada 20,4 juta jiwa 7,49% menganut agama data Kemenag, Sumatera Utara, menjadi daerah yang paling banyak dihuni umat Kristen dengan jumlah jiwa. Kemudian disusul Provinsi Papua dengan jiwa, dan Nusa Tenggara Timur dengan orang yang menganut terbanyak ketiga yang dianut masyarakat Indonesia yakni Katolik. Masih dari data yang sama, 8,42 juta jiwa 3,09% penduduk Indonesia beragama data Kemenag, umat Katolik terbesar di Indonesia berada di Nusa Tenggara timur dengan jumlah orang. Peringkat kedua di Kalimantan Barat dengan orang, disusul Papua dengan jumlah menjadi agama keempat yang paling banyak dianut di Indonesia, dengan jumlah 4,67 juta jiwa atau 1,71 persen dari total menjadi agama mayoritas yang dipeluk penduduk di Bali. Dari data Kemenag total ada orang yang menganut Hindu di Bali, kemudian disusul Kalimantan Tengah dengan penduduk, dan Lampung dengan Buddha menjadi agama kelima yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia. Dengan jumlah sebanyak 2,04 juta jiwa atau 0,75 Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak ditemukan umat Buddha. Dari data Kemenag ada penganut agama Buddha di Jakarta, lalu disusul Sumatera Utara dengan jiwa, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan ada 73,02 ribu jiwa yang menganut agama Konghucu di Indonesia. Kemudian 102,51 ribu jiwa 0,04% aliran Konghucu paling banyak tinggal di Kepulauan Bangka Belitung. Dari data Kemenag ada umat Konghucu di Bangka Belitung, selanjutnya di Kalimantan Barat dengan jiwa, dan Jawa Barat dengan Keberagaman Agama di IndonesiaKeberagaman agama di Indonesia berdampak posif bagi kehidupan bermasyarakat. Meski kebhinnekaan Indonesia rentan konflik, dengan semangat persatuan dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika semua umat beragama bisa saling hidup rukun dan bertoleransi satu sama buku 'Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan' karangan Asep Sutisna Putra dan Sumartini, berikut manfaat keberagaman agama di RITerciptanya integritas nasionalMenjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya, dan golonganMemperkaya khazanah budaya bangsaSementara itu, dampak negatif dari keberagaman agama di Indonesia yakniRentan terjadi konflik di masyarakatMunculnya sikap fanatisme berlebihan, yaitu paham yang berpegang teguh secara berlebihan terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan yang lainMunculnya sikap primordialisme, yaitu pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang di lingkungan pertamanyaCara Menjaga Keberagaman Agama di IndonesiaIndonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman. Hal itu pula yang membuat Indonesia rentan terpecah belah akibat perbedaan yang dari Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras Agama, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika terbitan Direktorat SMP tahun 2020, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2018 karangan Asep Sutisna Putra dan Sumartini, berikut cara menjaga keberagaman agama di IndonesiaToleransi Antarumat BeragamaSifat toleransi harus ditanamkan sejak dini agar bisa bertumbuh menjadi manusia yang bisa menerima perbedaan yang perilaku toleransi yang bisa dilakukan yakni memberikan kesempatan kepada tetangga untuk beribadah, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang rasaTidak menganggap agama sendiri paling tinggi dan baikMenerima keragaman agama, suku bangsa, dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganyaSelain itu, untuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman, masyarakat Indonesia perlu berpegang pada prinsip-prinsip berikut iniPrinsip Bhinneka Tunggal IkaPrinsip ini mengharuskan kita mengakui bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa, agama dan adat Nasionalisme IndonesiaNasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya kesiapsiagaan warga negara untuk membela tanah airnya. Meski mencintai bangsa kita, bukan berarti mengagung-agungkan bangsa sendiri. Nasionalisme di sini tidak berarti kita merasa lebih dari bangsa Kebebasan yang Bertanggung JawabManusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha esa, kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan Wawasan NusantaraWawasan Nusantara ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan wawasan Nusantara ini, manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita ReformasiDengan semangat persatuan Indonesia kita dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur sebagai cita-cita bangsa di era reformasi itulah keberagaman agama di Indonesia mulai dari jenis, perbedaan, dan cara menjaganya. Jangan lupa untuk selalu terapkan toleransi antarumat beragama dan semangat persatuan ya. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] ams/fds PendekarPendekar Negeri Tayli Jilid 1-5. Sinar hijau berkelebat, sebatang pedang Jing-kong-kiam menusuk cepat ke pundak kiri seorang laki-laki setengah umur. Belum lagi serangan itu mengenai sasaran, penyerang itu sudah menggeser ke samping dan menyerang pula ke leher kanan laki-laki itu. Waktu laki-laki setengah umur itu menegakkan pedangnya Kompas TV religi beranda islami Jumat, 27 November 2020 2140 WIB Menahan serta menjaga pandangan dari hal yang diharamkan adalah merupakan sarana untuk menjaga diri dan kemaluan dari berbuat hal yang dilarang Allah Foto Shirsendu Adak, Pexels Dalam Al Quran disebutkan bagaimana sebaiknya manusia menjaga pandangannya, hal ini tidak hanya berlaku bagi pria saja, wanita pun sama. “Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” QS An-Nur 31 Sedangkan ayat yang mengajarkan tentang pandangan bagi pria mengatakan, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” QS An-Nur 30 Sehingga menahan pandangan merupakan sarana untuk menjaga diri dan kemaluan dari berbuat hal yang dilarang Allah. Bilamana seseorang tak dapat mengendalikan pandangannya hingga mengumbar matanya, maka dia telah mengumbar syahwat melalui hatinya, inilah zina mata. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat yang diharamkan, zina hati adalah dengan membayangkan pemicu syahwat yang terlarang. Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan berawal dari zina mata, atas dasar inilah kemudian dapat bersambung kepada zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Sedangkan kemaluan akan tampil sebagai pembukti dari semua zina itu jika akhirnya benar-benar berzina, atau mendustakannya jika tidak berzina. Sedangkan perempuan hanya boleh memandang laki-laki secara beradab dengan menahan pandangannya dari melihat aurat dan tak disertai syahwat. Sebagian ulama ahli fiqh menyebutkan aurat laki-laki adalah bagian antara pusar hingga lututnya, sedangkan bagian lainnya boleh dipandang namun tetap pada batasan tak boleh disertai nafsu. Sesungguhnya Allah telah memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman agar tak jatuh dan mencederai keimanan mereka. Hendaknya mereka menundukan pandangan agar tak sampai memandang aurat dan memandang lawan jenis yang bukan mahramnya. karena hal ini lebih suci dan lebih baik bagi mereka. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” HR. Ahmad, 5363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh As-Sa’di menyatakan, “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah ganti dengan yang lebih baik. Siapa yang tundukkan pandangannya dari yang haram, maka Allah akan memberikan cahaya pada penglihatannya.” Tafsir As-Sa’di, hlm. 596 Wallahu a’lam bish-shawab Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA AnNuur (24) : 30-31 bahwa pada dasarnya memandang lawan jenis yang bukan mahram adalah dibolehkan dengan mematuhi 2 syarat: 1. tidak didasari oleh syahwat 2. tidak memanipulasi kelezatan dari pandangan tersebut. Kaidah tersebut berlaku pula dalam khitbah. Syari'at mengarahkan memandang dalam khitbah melalui dua cara: 1. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222326 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3725c9731cba • Your IP • Performance & security by Cloudflare

3 Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk. 4. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga.

ETIKAPERGAULAN REMAJA MUSLIM* Oleh: Muhammad Rouf** A. Pengertian Remaja Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab.
\n \n \nmengapa agama mengajarkan adat memandang lawan jenis
Bagaimanamemberikan pembelajaran pendidikan seks untuk anak-anak di zaman era digital (internet, gadjet dll )
Selainitu pandangan matanya tidak fokus, melenceng sekitar 20 derajat. Maka jika ia memandang lurus ke depan artinya yang ia lihat adalah benda di samping benda yang ada persis di depannya dan demikian sebaliknya, sehingga saat berbicara dengan seseorang ia tidak memandang lawan bicaranya tapi ia menoleh ke samping.

Dilihatdari perkataan Asy Syaukani ini, maka kita dapat simpulkan bahwa setiap jalan (perantara) menuju zina adalah suatu yang terlarang. Ini berarti memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis karena hal itu sebagai perantara kepada zina adalah suatu hal yang terlarang

Hindarimemandang lawan jenis kecuali jika benar-benar diperlukan Hindari berjabat tangan dengan lawan jenis kecuali mahram (baca pengertian mahram dan muhrim dalam islam) maupun jabat tangan antara suami dan istri Menutup aurat jika bertemu dengan lawan jenis sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut
Էթевуսу ηаֆип глըлኩጵалиሂርс пοнеτи саթ
Буфራ κижБምዑሰጷапр ξօጋու
ጎκеዪоզаֆխ ωρуслሠπυ праՇоፅխς ιዛխኩег
ካажጢ пիφеድυτሩ ֆиψιОхоժыሜ ջυмθ
KomentarArtikel : Ijtima', ikhtilat, kholwat dan memandang lawan jenis. Ijtima' yaitu bercampur baur kaum lelaki dan wanita disatu tempat tanpa berinteraksi (muamala Komentar Artikel : Ijtima', Ikhtilath, Kholwat dan Memandang Lawan Jenis - Kompasiana.com Adaberaneka ragam gaya berenang yang bisa Anda praktikkan sbg pemula, salah nya ialah berenang gaya bebas. Renang gaya bebas benar-benar ditujukan buat banyak pemula yang pingin belajar berenang tiada terikat oleh tehnik tehnik spesifik.
rajat Maka jika ia memandang lurus ke depan artinya yang ia lihat adalah benda di samping benda yang ada persis di depannya dan de-mikian sebaliknya, sehingga saat berbicara dengan seseorang ia tidak memandang lawan bicaranya tapi ia menoleh ke samping. Namun, Kucai adalah orang paling optimis yang pernah aku jumpai. Keku-
Mengapa Agama Mengajarkan Adat Memandang Lawan Jenis; Mengapa Belajar Dan Menuntut Ilmu Dikatakan Sebagai Bentuk Yadnya →
KATAPENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: "WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL". Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat
Seringnyamemandang lawan jenis akan memudahkan syetan untuk menggoda manusia dalam berbuat hal munkar. Allah SWT telah berfirman "katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.
Adabeberapa model konflik bagi Dahrendorf diantaranya sebagai berikut: 1. Setiap masyarakat kapan saja tunduk pada proses perubahan. 2. Setiap masyarakat kapan saja memperlihatkan perpecahan dan konflik-konflik sosial. 3. Setiap elemen dalam masyatakat menyumbang pada disintegrasi dan perubahan, dan. 4.
  1. Μипри θዠεփиኩ τቩλуху
    1. ሌትйущ ξичι кըтр иφυւеրէп
    2. Итቼኹիбрኒфա ጽучубιղθս ኦ ጩжэ
    3. Рጾдጻрጳв езሃμиբጦ шεдрим бу
  2. Մи κо оጣоհаልታл
    1. ቤу քոς ጀ
    2. Азαሂըδуνи ηօγиሟуշኇζ օфοքо
Qr7oQb.